"Kamu tidak percaya padaku."
"Percaya Gusti. Percaya."
"Bahkan saudara kembarmu, Sekararum, dan ibumu juga selamat. Aku mendapat laporan mereka tinggal di sebuah padepokan di lereng Gunung Wilis. Â Sama seperti dirimu iapun gadis perkasa. Mampu menggerakkan pedang dengan dahsyat yang ditakuti musuh."
Sekarsari menundukkan wajahnya mendapatkan pujian itu.
"Maka jangan bersedih lagi. Serta melampiaskan dendammu dengan pedang seolah kau gadis liar dan ganas. Jika saatnya kau menikah semuanya akan berkumpul merestuimu."
Senopati tertawa melihat gadis itu justru menangis semakin keras. Ia lantas masuk pendapa diiringi para pengawalnya dan ki demang Sentika serta Handaka. Sementara Sekarsari dan Nyai demang bergegas ke dapur untuk menyiapkan hidangan bagi para tamunya.
Â
Bendo. 30 Maret 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H