Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 19 Akhir Perang dan Datangnya Tamu (Cersil STN)

30 Maret 2024   21:57 Diperbarui: 2 Juni 2024   14:12 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kamu tidak percaya padaku."

"Percaya Gusti. Percaya."

"Bahkan saudara kembarmu, Sekararum, dan ibumu juga selamat. Aku mendapat laporan mereka tinggal di sebuah padepokan di lereng Gunung Wilis.  Sama seperti dirimu iapun gadis perkasa. Mampu menggerakkan pedang dengan dahsyat yang ditakuti musuh."

Sekarsari menundukkan wajahnya mendapatkan pujian itu.

"Maka jangan bersedih lagi. Serta melampiaskan dendammu dengan pedang seolah kau gadis liar dan ganas. Jika saatnya kau menikah semuanya akan berkumpul merestuimu."

Senopati tertawa melihat gadis itu justru menangis semakin keras. Ia lantas masuk pendapa diiringi para pengawalnya dan ki demang Sentika serta Handaka. Sementara Sekarsari dan Nyai demang bergegas ke dapur untuk menyiapkan hidangan bagi para tamunya.

 

Bendo. 30 Maret 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun