Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Bab 6, Pertempuran Di Depan Kedai

18 Maret 2024   22:02 Diperbarui: 2 September 2024   22:52 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri

"Setan betina.  Ternyata kau keturunan kuntilanak.  Aku bunuh kau" teriaknya mulai marah.

"Jangan hanya berteriak.  Ayo mana ilmu kapakmu itu." Tantang si gadis sengit.

Trembolo meloncat balik menyerang.  Kapaknya dengan deras melayang ke arah kepala si gadis. Namun dengan manisnya gadis itu menepis kapak itu ke samping.  Kaki bergerak dengan cepat, tulang keringnya menghantam perut lelaki buncit itu. 

Terdengar suara keras 'Buuuk'.  Lelaki itu tiba-tiba sempoyongan dan jatuh ke belakang.

Ketika pedang gadis itu hendak memburu musuhnya, tiba-tiba sebuah pedang besar milik Wadas Gempal melayang hendak membacok lehernya.  Sekilas gadis itu melihat kelebat pedang mengarah dirinya.  Ia meloncat ke samping dan menggerakkan pedangnya memukul bilah pedang yang datang itu.  

Terdengar bunyi dua logam beradu.  Dua orang itu nampak tegang sejenak, mereka merasakan kekuatan masing-masing.

"Licik, Curang, Kau membokong dari belakang." Teriak gadis itu.

"Persetan !!"  Jawab Wadas Gempal.

Namun belum selesai Wadas Gempal mempersiapkan serangannya lagi, maka seorang anak muda dari rombongan orang berkuda itu menyerangnya dengan dahsyat.  Pedangnya berkelebatan mengancam leher dan kepala Wadas Gempal.

Trembolo yang terluka lengannya mencoba minggir dari arena. Ia mengobati lukanya dengan bubuk obat untuk mencegah darahnya menetes terus.  Hatinya benar-benar kesal, namun juga terselip rasa malu.  Lebih-lebih jika ia pandang Ki Lurah Gagak Ijo yang selalu memelototinya.

Di halaman kedai itu tidak lagi terjadi sebuah perang tanding. Namun terjadi sebuah pertempuran berkelompok.  Dua belas orang anggota kelompok berkuda melawan delapan orang kelompok lelaki kekar dan kasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun