Sebuah suara menyentakku. Aku tak mengenalinya, suara maupun wajahnya. "Kamu gak papa? Aku telfonin kamu daritadi" Suara itu berdengung, tidak jelas. "Astaga. Kamu demam"
Aku ambruk di depannya. Tubuhku limbung. Masih kudengar suara itu meminta officeboy memanggil ambulans.
"Puu khawatir kamu kenapa-napa. Harusnya kamu ngabarin kita"
Gelap. kali ini semua benar2 gelap. kalau kali ini aku tertidur, aku juga tidak berharap bangun lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H