Kerjasama dengan kerajaan Medang ini diperkirakan pada masa awal kerajaan Medang. Prasasti Mantyasih tahun 907 atas nama Dyah Balitung menyebutkan dengan jelas bahwa raja pertama Kerajaan Medang (Rahyang ta rumuhun ri Medang ri Poh Pitu) adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya.
Beberapa ahli berpendapat bahwa naskah ditulis dalam bahasa antara Tagalog kuno dan Jawa Kuno. Dokumen tersebut menyatakan bahwa ia melepaskan Namwaran, dari utang emas sebesar 1 kati dan 8 suwarnas (865 gram). Namwaran telah dibersihkan dari utang kepada Raja Tundun.
Antropolog Belanda dan ahli naskah Hanuno'o Antoon Postma telah menyimpulkan bahwa dokumen tersebut juga menyebutkan tempat-tempat Tondo (Tundun); Paila (Pailah), sekarang menjadi daerah kantong Barangay San Lorenzo, Norzagaray; Binuangan (Binwangan), juga sekarang bagian dari Obando; dan Pulilan (Puliran); di Filipina sekarang, dan Mda (Jawa Kerajaan Medang), di Indonesia saat ini.
Lokasi yang tepat dari Pailah dan Puliran bisa diperdebatkan karena ini bisa mengacu pada masa kini kota Pila dan bagian tenggara Laguna de Bay yang sebelumnya dikenal sebagai Puliran dekat dengan tempat prasasti ditemukan.
Referensi "Namwaran" juga mungkin memiliki konotasi untuk nawara, istilah Visayan digunakan dalam penghormatan untuk orang mati. Dalam tradisi kuno Visayan, nama orang mati tidak digunakan dalam percakapan sebagai cara menghormati. Kata Binwangan di Waray modern berarti "mulut sungai", sementara Puliran berarti bergulir dari bukit ke flatland, fitur topografi yang kini kota Lumban.
Apakah Kebesaran Majapahit hingga ke wilayah Filipina ?
Mda (Jawa Kerajaan Medang), di Indonesia saat ini, dalam Naskah itu dinyatakan sebagai sekutu. Rupanya, Kerajaan Tondo bekerjasama dengan Kerajaan Medang -Indonesia sekarang, sebagai mitra dagang. Selain Tondo ada juga Kerajaan Namayan.
Namayan dikatakan tertua dari tiga kerajaan di Filipina, mendahului sejarah Tondo dan Maynila. Dibentuk oleh konfederasi Barangay, dikatakan mencapai puncak kejayaannya pada 1175 Masehi.
Kerajaan Namayan, muncul dari visi satu orang atau lahir karena pertemuan dengan kekuatan politik dan budaya eksternal dari tradisi besar, tidak ada yang tahu, tetapi aturan satu raja berhasil dalam mengikat bersama-sama kekuasaan yang luas yang membentang dari Manila Bay ke Laguna de Bai.
Raja-raja Namayan memerintah Barangay dengan menggabungkan negara-negara yang pada dasarnya pengelompokan kekerabatan. Barangay disebut Bonges kuno (sekarang Paco), Dibag (sekarang Ermita) Panakawan (sekarang Malate), Yamagtogon (sekarang Pasay), Maysapang (sekarang Quiapo/ Sampaloc), Meykatmon, Kalatongdongan dan Dongos. Selain yang disebutkan tersebut, adalah kota-kota Makati, San Juan del Monte dan Mandaluyong dan distrik San Miguel, Sta. Mesa dan Pandacan ditambah kota Taytay. Negara-negara ini termasuk bagian dari Kerajaan Namayan yang saat ini dikenal sebagai Sta. Ana de Manila.
Sapa berkembang sebagai pusat perdagangan dari 12 ke abad ke-14 Masehi dan puncaknya sekitar 1175 M. Orang-orang dari Barangay datang ke pelabuhan Sapa untuk barter dengan pedagang Cina Selatan sampai ke Luzon setiap tahun dan di bawah musim barat mereka pulang.