Semakin hari Ameera makin mendekati Smitt. Dia tidak pernah mengatakan rasa ini pada siapa pun. Dia menyimpn semua rasa yang membara di hatinya.
Setiap bulan dia memberikan hadiah untuk Kak Smitt. Kadangkala, dia mentraktir Annisa dan Smitt makan bakso di pinggir jalan.
Sikap Annisa terlihat beda kalau disamping Smitt. Akan tetapi, Smitt tetap tidak merasakan Ameera spesial. Bagi Smitt, Ameera adalah teman adeknya. Ameera sudah dianggap adek kandungnya.
Hingga, pada siang itu Ameera melihat Smitt duduk berdua di kantin. Perempuan berhijab syar'i dan berwajah manis membuat Ameera cemburu. Ameera sengaja mendekati Smitt dengan maksud mengganggu kebersamaan mereka.
"Hai, Kakak. Nanti malam jemput aku lagi ya", ucap Ameera seakan-akan memancing kecemburuan wanita yng ada dihadapan Smitt.
"InsyaAllah ya, dek. Perkenalkan, ini
Ameera. Dia teman dekat Annisa dan sudahku anggap seperti adekku", kata Smitt memandang perempuan solehah itu.
Perempuan itu menjulurkan tangannya dan berkenalan dengan Ameera.
"Saya Aisyah, teman dekat Smitt. Salam kenal ya dek", kata Aisyah.
Ameera merasa cemburu melihat kebersamaan Smitt dengan Aisyah. Ameera berlari menuju kelas.
Ameera menjauh dari Annisa. Dia tidak mau ketemu dengan Smitt. Dia selalu menghindar dari Smitt.
Sikapnya tidak dipedulikan Smitt. Smitt tetap bersu'uzon. Mungkin Ameera sibuk dan sedang banyak kerja.