Mohon tunggu...
Vera Syukriana
Vera Syukriana Mohon Tunggu... Guru - guru

meyakini dan mensyukuri adalah awal kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta dalam Diam

15 Januari 2021   16:23 Diperbarui: 15 Januari 2021   16:37 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setengah jam perjalanan, akhirnya mereka sampai. Ameera melihat tulisan informasi lowongan kerja masih tertemlel di kaca mini market. Artinya,  tempat ini masih butuh karyawan.

"Permisi Buk, saya Annisa. Apa benar di sini butuh karyawan?" tanya Annisa pada kasir mini market.

"Benar, Dek. Silahkan masuk ke ruangan itu dan temui Bu Sumi pemilik tempat ini", jawab kasir sambil menunjuk ruangan juragannya.

Ameera menuju ruangan. Ameera menyampaikan niat baiknya. Setelah banyak berbincang-bincang dengan Bu Sumi, Ameera keluar dan menemui temannya yang duduk di kursi tunggu yang berada di depan ruangan Bu Sumi.

Melihat senyum manis Ameera, Annisa yakin temannya diterima kerja. Ternyata benar, Ameera diterima dan besok sudah mulai kerja.

Annisa memeluk Ameera dan tidak lupa mengucap selamat atas semua ini. Ameera pun datang ke rumah Annisa untuk berterima kasih pada kakak.

Hari demi hari telah di jalani Annisa. Dia sekolah sambil bekerja. Sepulang sekolah dia msuk kerja dan pulang setelah Isya.

Smitt sering menemani adeknya menjemput Ameera. Annisa membantu temannya dengan menemani Ameera pulang kerja karena rumah merek satu arah.

Malam itu, Annisa banyak tugas. Jadi, dia tidak bisa jemput Ameera. Smitt sudah bersiap menjemput Ameera. Kesibukkan adeknya membuat Smiit harus pergi sendiri.

Smitt sydah menganggap Annisa seperti adek kandungnya. Berbeda dengan Ameera. Kebaikan Smitt menambah rasa special yang selama ini tersimpan di dalam hati Ameera.

Annisa selalu deg degan kalau berjalan dengan Smitt. Smitt biasa saja dan banyak diam. Smiit orang yang sangat pendiam dan akan bicara jika perlu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun