Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Beda Cerita

3 Juli 2024   23:01 Diperbarui: 3 Juli 2024   23:05 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai di rumah kontrakan Kimaya, Adian packing semua barangnya dan menaruh kunci rumah di tempat seperti kesepakatan mereka bertiga. Dia tinggalkan pesan ke Mona bahwa dia pulang ke Jogja malam itu. Entah dapat tiket atau tidak, dia tidak peduli, asal segera pergi dari Bali.

Rasanya alam semesta mendukungnya. Taksi mudah didapat. Tiket pesawat terdekat juga tersedia. HP dia matikan sampai dia di Jogja.

Bagaimana dia mau memutuskan hubungan dengan Kimaya dan Mona? Semua chat mereka tidak akan dia balas. Itu sudah keputusan bulat. Mulai beda cerita.

---

Sebulan kemudian ...

Adian menyibukkan diri dengan proyek magang yang dia ambil untuk kedua kalinya. Skripsinya sudah selesai, tinggal menunggu tanggal sidang. Kantor magangnya sudah mempekerjakan dia secara profesional, bahkan mobil kantor sudah boleh dia pakai.

Sore itu dia pulang lebih awal karena meetingnya dengan klien sangat mudah. Balik ke rumah sebentar untuk mengambil folder yang sengaja tidak dia bawa tapi akhirnya dia butuhkan di kantor. Mobil dia parkir di dekat teras rumah. Ketika itu dia melihat sosok asing di teras.

"Kimaya?" panggilnya sambil berjalan mengitari mobil, menuju ke teras. Cewek itu memakai rok panjang, menunjukkan tubuhnya yang tinggi semampai, menuruni anak tangga teras menyambutnya ke dekat mobil.

"Hai, Adian," sapa Kimaya dengan senyumnya yang cerah. Rambutnya yang sedikit keriting melambai-lambai terkena angin sore. Cantik benar, batin Adian. Lalu dia menggelengkan kepalanya. Di hati Kimaya hanya ada Yuda, putusnya. Beda cerita mulai sekarang.

Mereka berpelukan sebentar. Adian sangat berusaha mengingat-ingat perilaku normal bila bertemu Kimaya. Dia tidak ingin Kimaya berprasangka apapun.

"Kamu tidak pernah membalas chatku? Menelpon balik pun tidak?" Kimaya langsung merengek, nada yang biasanya membuat Adian menyerah. Saat ini cowok itu berusaha bertahan walau jantungnya sempat berhenti berdetak ketika memeluk cewek itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun