Kimaya masih belum mau melepaskan pelukannya. Tangan Adian tetap menghindar untuk menanggapinya.Â
"Aku antar kamu pulang, jalanku searah ke rumah kamu," kata Adian dengan lembut. Perlahan dia berbalik dan memeluk Kimaya seperti biasa. Dan hanya sebentar. Air mata Kimaya masih berderai, membasahi kemejanya.
Merangkul bahu cewek itu, Adian mengarah keluar, ke mobilnya. Kimaya menurut diajak masuk ke mobil. Di dalam, tangan Kimaya memegang tangan kiri Adian yang sibuk mengganti gigi. Tapi pandangan cewek itu ke arah luar jendela. Mereka menikmati perjalanan dalam diam.Â
Adian memang tidak mau bereaksi apapun sampai Kimaya menyadari apa yang dia inginkan, mengusir Yuda jauh-jauh.
Menelepon Kimaya besok? Itu hanya janji palsu Adian.
+++
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H