Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Beda Cerita

3 Juli 2024   23:01 Diperbarui: 3 Juli 2024   23:05 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kimaya masih belum mau melepaskan pelukannya. Tangan Adian tetap menghindar untuk menanggapinya. 

"Aku antar kamu pulang, jalanku searah ke rumah kamu," kata Adian dengan lembut. Perlahan dia berbalik dan memeluk Kimaya seperti biasa. Dan hanya sebentar. Air mata Kimaya masih berderai, membasahi kemejanya.

Merangkul bahu cewek itu, Adian mengarah keluar, ke mobilnya. Kimaya menurut diajak masuk ke mobil. Di dalam, tangan Kimaya memegang tangan kiri Adian yang sibuk mengganti gigi. Tapi pandangan cewek itu ke arah luar jendela. Mereka menikmati perjalanan dalam diam. 

Adian memang tidak mau bereaksi apapun sampai Kimaya menyadari apa yang dia inginkan, mengusir Yuda jauh-jauh.

Menelepon Kimaya besok? Itu hanya janji palsu Adian.

+++

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun