Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Giveaway

6 Juli 2024   13:59 Diperbarui: 6 Juli 2024   14:44 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kau hebat, Andi! Kau hebat!" teriak ayahnya dengan suara bergetar.

Andi tersenyum di antara air mata kebahagiaan. "Terima kasih, Ayah. Ini semua berkat dukungan dan doa Ayah."

Mereka berdiri bersama di tengah lapangan, menyaksikan tepuk tangan yang bergemuruh dari penonton.

Andi menangis dalam bahagia. Perjuangannya selama ini tidak sia-sia. Memori sejak awal mengikuti kompetisi pun berputar di kepalanya. 

---

Kampung Sukarata masuk ke Kecamatan Sukajadi. Walaupun Kecamatan Sukajadi termasuk kecamatan yang maju dan ramai, tapi tidak dengan Kampung Sukarata yang memang berada di pinggir kecamatan.

Di Kampung Sukarata itu Andi tinggal dan sekolah, di SMA Negeri. Berada di kampung, sekolah Andi tidak punya fasilitas seperti sekolah-sekolah di kota. Termasuk lapangan badminton.

Untuk bermain dan berlatih, menjelang kompetisi, sekolah harus meminjam lapang milik kampung Sukarata. Begitupun dengan raket. Raket yang digunakan Andi terbuat dari kayu tua, peninggalan generasi sebelumnya.

Meskipun demikian, semangat Andi dan teman-temannya tidak pernah padam. Mereka berlatih setiap hari, dibimbing oleh ayah Andi yang menjadi pelatih sukarela di sekolah.

Ketika sekolah mengumumkan kompetisi antar SMA, Andi melihat ini sebagai kesempatan besar, untuk mengangkat pamor sekolahnya,juga nama kampungnya. Sekolah mengutus Andi dan dua orang temannya untuk berlaga di kompetisi se-kecamatan.

Walaupun banyak yang meragukan kemampuan anak-anak Kampung Sukarata, tapi Andi dan kawan-kawan tetap optimis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun