"Saya dapat info, Ronald itu keponakannya Bupati. Dari babak awal, dia memang sudah diatur supaya berhadapan dengan lawan-lawan yang lebih lemah, agar bisa masuk ke babak final," bisik orang itu.
Ayah Andi tertegun mendengarnya. "Jadi, semua ini sudah diatur dari awal? Tidak peduli seberapa keras Andi berjuang, keputusan ini sudah ditentukan?"
Pria itu mengangguk. "Benar, Pak. Saya dengar sendiri dari beberapa orang di panitia. Mereka tidak mau mengambil risiko. Bupati punya pengaruh besar, dan mereka lebih memilih untuk tidak mencari masalah."
Dengan rasa kecewa dan marah yang membara, ayah Andi pulang ke rumah. Ia tahu bahwa keadilan seringkali hanya kata kosong di dunia yang penuh dengan kekuasaan dan pengaruh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H