Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Giveaway

6 Juli 2024   13:59 Diperbarui: 6 Juli 2024   14:44 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tapi Andi sudah membuktikannya mampu menjadi juara," balas ayah Andi.

"Maaf, Pak. Keputusan ini sudah final. Ronald juga merupakan finalis. Aturannya finalis yang dapat maju ke provinsi, bukan hanya yang juara," jelas seorang panitia yang lain.

Diskusi berlanjut dengan ketegangan yang terus meningkat. Setiap argumen yang diajukan ayah Andi dihadapi dengan alasan formal dari panitia. Akhirnya, panitia menutup diskusi dengan tegas.

"Maaf, Pak. Keputusan ini tidak bisa diubah. Ronald yang akan mewakili kota di tingkat provinsi," kata ketua panitia dengan nada final.

Keputusan ini tidak adil!" Ayah Andi berbalik setelah sebelumnya menggebrak meja di hadapan panitia.

Ayah Andi keluar dari ruangan dengan hati yang berat. Ia merasa perjuangan Andi telah dirampas oleh sistem yang tidak adil. 

Saat berjalan keluar gedung, seorang pria mendekatinya.

"Pak, saya salut pada putra bapak. Saya berminat merekrutnya untuk masuk tim badminton saya," kata orang tersebut.

Ayah Andi tidak menjawab, wajahnya menunduk sambil terus berjalan. Kekecewaan dan kemarahan memenuhi ruang hatinya.

"Apa yang terjadi pada putra bapak adalah hal biasa, itu sudah jadi rahasia di kalangan kami pengurus olahraga." Tiba-tiba orang itu melontarkan kalimat yang membuat ayah Andi penasaran.

"Apa maksud Anda?" Ayah Andi menghentikan langkahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun