Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Barang Titipan

26 Agustus 2020   14:20 Diperbarui: 26 Agustus 2020   14:25 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah dokter Mira menghindari pertanyaan dariku sehingga tidak mau menelepon langsung?

Dan pertanyaan-pertanyaan lain bermunculan dalam kepalaku.

Segera kutelepon adikku.

"Wan, antar kakak ke rumah sakit."

***

Sampai di halaman rumah sakit Aku langsung berlari ke ruang anak, meninggalkan adikku yang masih memarkirkan sepeda motornya. Dokter Mira sudah menunggu di depan pintu ruang anak.

"Humaira harus masuk ICU," katanya pendek tanpa menunggu Aku bertanya.

"Apa, apa yang terjadi dengan anakku, Mir?"

"Ada terdeteksi kelainan lain di jantungnya, selain kelainan yang sebelumnya. Dan, sejak jam 10 tadi, panas tubuhnya meningkat."

Serasa seluruh tulang dalam tubuhku menghilang. Tubuhku pun melemas dan merosot jatuh. Beruntung dokter Mira meraih tubuhku dan kemudian dibantu adikku, Aku dibawa ke ruangan dokter Mira.

Antara sadar dan tidak, dokter Mira memberiku obat dan membantu menempelkan gelas ke bibirku. Aku pun meminumnya pelan sampai habis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun