"Ah kau. Coba cek ke dokter mata siapa tau kau yang buta warna."
"Hahahaha..."
Tak butuh waktu lama mereka tenggelam dalam canda. Padahal baru pertama berjumpa. Bagai pertemuan sepasang sobat lama. Ada ada saja.
Tak terasa satu jam mengurai perbincangan empat mata. Di halaman musholla stasiun kereta. Ratri harus bersiap melanjutkan kembali perjalanan menuju rumah neneknya.
"Aku harus pergi."
"Yah, kok cuma sebentar."
"Tak mengapa esok kita jumpa lagi."
"Kapan?"
"Terserah aku, kau hanya menunggu."
"Dimana?"
"Disini."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!