"Jilbab?"
"Putih tulang."
Begitulah Ratri menulis pesan lewat WA. Kereta telah merapat dan semakin mendekat. Tio segera berlari ke arah dimana kereta berhenti. Lalu memperhatikan dengan cermat satu persatu orang yang turun. Berhambur menuju arah pintu keluar stasiun.
"Hai, kau Tio kan?"
Tio sangat terkejut, seorang gadis lembut berdiri tepat di hadapannya.
"Lo, katanya biru mengapa jadi ungu?"
"Apanya?"
"Bajumu."
"Hah! Masa iya, ini ungu?"
"Kau Ratri kan?"
"Iya."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!