Sekar menerima bunga mawar dari Radit dan menaruhnya di balkon agar mendapat sinar matahari yang cukup begitu pikirnya.Â
Secangkir teh manis telah tersaji di sebuah meja kecil di tengah ruangan.
"Kamu rajin ya? Rumahmu rapih. Kamu mau nggak nikah sama aku?"
Seakan tak percaya dengan apa yang ia dengar, Sekar hanya tertegun sementara Radit mendekat kan wajahnya.
"Tunggu..!" Sekar mendorong tubuh Radit yang kokoh hingga tersungkur," aku belum gosok gigi"
Seketika Radit melumat bibir ranum Sekar. Sekar yang tidak punya pengalaman berciuman hanya terdiam dan mengikuti Radit.
"Sekar! Sekar ! Bangun ...!!"
"Hmm..."Â
Sekar membuka matanya dan semuanya hilang, Radit pot bunga, senyuman semuanya lenyap seiring dengan kesadaran yang datang.
"Lu ngimpi apa?" tanya Bunga.
"Kak ...!"