"Halo Sekar,"Â
Sapaan yang terdengar canggung dan memang tidak terbiasa didengar oleh telinga Sekar.Â
Radit dengan sebuah paper bag di tangannya berjalan menuju Sekar.
"Aku sudah memanggil mu sejak di parkiran. Tapi sepertinya kamu sedang melamun bahkan sampai depan apartemen."
"Gue mimpi lagi?"Â
Gadis itu lalu memukul-mukul wajahnya dengan kedua tangan.
"Kamu kenapa? tanya Radit.
"Kamu bawa bunga dalam pot?" gadis itu melotot saking penasarannya.
Radit hanya menggeleng merasa tidak mengerti dengan apa yang sedang Sekar bicarakan.
"Stop. Kamu disini aja."
Dengan terburu-buru Sekar menutup pintu, bahkan suaranya mengagetkan penghuni lain.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!