Gadis 29 tahun dengan rambut panjang sepanggul terurai dan mata sipit berkaca mata duduk menatap layar laptop dan kedua tangannya menari diatas keyboard , satu gelas es kopi telah lenyap mataharipun sudah beranjak naik semakin terang.
"Loe bukannya lagi ada projek sama Damar?" tanya Rahma.
"Iya. Tapi gue males istrinya Damar cemburuan gila."
"Loe nikah geh ,"
"Bentar! Loe temen gue bukan sih?"
Mata Sekar menatap Rahma tajam, gadis itu merasa Rahma yang ada di hadapannya itu bukanlah Rahma sahabatnya yang tidak pernah membahas soal pernikahan dengannya. Pertanyaan paling sensitif bagi Sekar yang pantang buat diucapkan meski hanya gurauan.
"Gue serius, Sekar! Loe itu tahun depan udah 30 tahun. Loe pasti masih inget dong apa kata bokap nyokap loe?"
Walau bagaimanapun Rahma juga pernah gagal bahkan dua kali perempuan itu menjanda, semakin membuat Sekar ragu untuk menyukai seseorang.
"Calon adik ipar gue usianya 27, mau aku kenalin?"Â
"Nggak perlu, bentar lagi juga pangeran gue dateng." ucap Sekar dengan penuh percaya diri.Â
"Oke, oke ... Gue nyerah kalau loe udah mengucapkan kalimat itu."