Mohon tunggu...
Umi Setyowati
Umi Setyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Suka membaca apa saja, sesekali menulis sekedar berbagi cerita.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Di Persimpangan Jalan Cinta (3)

21 September 2024   11:34 Diperbarui: 21 September 2024   11:35 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Shutter stock com

"Coba pikir, seandainya kita menikah, lalu kau membawaku dan Juniar. Kami lalu berganti peran, aku menjadi ibunya, kau menjadi ayahnya, dan Niar memanggil Om kepada adikku, apa gak bingung tuh anak?" geli dan sedih aku membayangkan bagaimana jadinya.

"Konyol sekali, keegoisan orang dewasa, akan berdampak pada jiwa anak yang sedang berkembang," lanjut ku.

Sekarang Zuna terdiam. Berupaya mencerna kata-kata ku.

"Oke, aku paham, asalkan bukan karena sudah ada orang lain."ujarnya pasrah.

"Tidak!" sergahku jujur.

"Ini menyangkut Juniar semata. Biarkan keadaan tetap seperti ini!" tukasku.

"Lalu, apa yang boleh kulakukan? aku ingin tetap menjadi bagian diantara kalian." bagaimana ya sebaiknya?

"Ijinkan aku, please!" gamang juga perasaan ku, melihat  Zuna seperti ini. 

"Kupikir, kau boleh menjadi donatur tetap di Panti Asuhan yang kami kelola." tiba-tiba ide itu muncul begitu saja di kepala ku. Mungkin inilah jalan tengahnya.

" Semoga itu akan menjadi amal jariyah mu. Mari menabung amal baik sebanyak yang kita mampu. Berharap dosa-dosa melebur, berkah dari rasa peduli pada mereka yang membutuhkan bantuan."kataku kemudian.

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun