Sore itu, seperti biasa, kegiatan rutin ku, dengan anak- anak panti asuhan, membaca buku cerita bersama. Pertama, aku yang akan bercerita. Lalu ku minta mereka bertanya jika ada hal yang belum dimengerti.
Setelahnya, ku minta mereka memilih buku sesuai minatnya, membawa buku itu dan pada pertemuan berikutnya mereka harus bercerita satu persatu.
Dulu awalnya aku sempat kaget, ternyata bercerita adalah hal sangat sulit bagi anak-anak yang masih duduk di bangku SD. Bukan saja pada hal menyusun kata-kata, melainkan juga bagaimana cara mengungkapkannya.
Aku yang belum pengalaman mengasuh anak, dan harus menempatkan diriku sebagai orang tua asuh, mau tak mau aku harus mencari ilmu. Ku baca buku-buku parenting, pun belajar dari beberapa artikel di media daring.
Alhamdulillah, sedikit demi sedikit aku mulai mengerti. Ku tempatkan diriku seakan mereka anak-ku sendiri. Berusaha sabar dan telaten menghadapi sifat anak yang berbeda satu sama lainnya.
---
Aku menceritakan hasil kesepakatan kami kepada adikku lewat telepon.
"Seperti yang sudah pernah mbak bilang ke kamu, sejak meninggalkannya dulu, sejak itu aku selesai dengan Zuna,"
Ku sambung lagi"kelahiran Juniar tidak mengubah keputusan ku, pun kedatangan Zuna sekarang. Ku anggap dia orang yang lewat dalam perjalanan hidupku. Itu saja."
" Dan Mas Zuna menerima begitu saja?"
"Harus!" jawabku tegas.