“Sebentar lagi sampe kok.” Laura langsung mematikan HP-nya. Dalam beberapa menit kemudian sebuah mobil berhenti tepat di depan Sahlan dan Laura pun keluar dari dalamnya. Sahlan mengernyitkan dahi. Laura terlihat melambai-lambaikan tangan pada Dio sahabat kecilnya itu yang akan menetap kembali di Jakarta karena urusan pekerjaan.
Laura berjalan sambil celingak-celinguk dia tidak menyadari bahwa Sahlan ada di gerbang itu. Laura pun masuk tiba-tiba Sahlan memanggilnya.
“Laura!!!” Panggil Sahlan
“Eh, ga keliatan begitu… Hihi…” Tawa Laura.
“Tadi siapa?” Tanya Sahlan mendekat.
“Oh. Yang tadi Dio…” Jawab Laura singkat sambil memeriksa jam tangannya.
“Dio siapa?” Tanya Sahlan penuh curiga.
“Idiihh… Mulai curigaan.” Laura terkekeh.
“Ini serius! Dio siapanya kamu?” Tanya Sahlan lagi. Laura menyadari kalau Sahlan sudah mulai merasa cemburu.
“Dio sahabat kecil aku.”
“Hmmm…” Sahlan terdiam.