Mohon tunggu...
Uli Elysabet Pardede
Uli Elysabet Pardede Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Inspirasiku dalam menulis adalah lagu indah, orang yang keren perjuangannya, ketakutanku dan hal-hal remeh-temeh yang mungkin saja bisa dibesarkan atau dipentingkan… Tuing! blog : truepardede.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tragedi Cinta 'Bunga Terakhir'

30 September 2011   19:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:27 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tap! Tap! Tap! Terdengar suara langkah kakiku di koridor Rumah sakit yang sepi.

Kamar No.23

Masih aku menyentuh pintu itu tiba-tiba seseorang memanggil namaku. Aku segera menoleh karna ku hafal suara siapa itu. Julian?

"Hei, dia sudah tidak ada!" Kata Julian.

"Pulang?" Tanyaku kecewa.

"Ya...  Pulang ke Surga tepatnya..." Katanya sedih.

"APA!!!" Pekikku.

"Kemarin... Dia menghembuskan nafas terkahirnya..." Jawab Julian kemudian terduduk di bangku yang berderet di rumah sakit.

"Ingin ziarah?" Kemudian Julian memberitahukan salah satu pekuburan. Aku langsung mengambil langkah seribu tapi langkahku terhenti karena panggilannya.

"Hei, ini uang bunga-bunga itu," Katanya sambil menyelidiki uangnya. Aku menggeleng kemudian pergi begitu saja. Tak ada artinya uang itu, terserah kalau aku harus menomboki dengan gajiku yang tak seberapa. Yang aku tau bunga itu sebenarnya dariku bukan Julian.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun