Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kelinci Percobaan

12 September 2016   22:59 Diperbarui: 13 September 2016   00:41 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emon hendak marah mendengar Mika disamakan dengan hantu. Tapi ada benarnya juga pak Imam, Mika memang manis wajahnya, tapi kalau sedang sensitif dan naik darah, apalah artinya Suzanna. Lewat segala hantu di televisi.

“Pak, saya mau balik saja.”

Emon kecewa dengan sambutan yang datar.

“Sabar Mon. Sebentar. Dikit lagi, ya.”

“Bapak ngapain sih?”

“Lagi lihat Kompasiana.”

“Apaan Pak? Kompa…?”

“Kompasiana.”

“Oh, lagi online..,” simpul Emon.

“Saya lagi nyari puisi juga. Kayak Pak Kades.”

“Buat saya Pak?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun