“Enak saja. Adalah.”
“Lhoo, memangnya ibu sedang hamil juga?” Emon penasaran. Langkahnya mendekat ke komputer.
Pak Imam hanya mengedip sebelah mata.
“Sssttt, buat gebetan baru Kepala Desa. Karyawati yang sering keliling nawarin susu bayi itu, Mon.”
Setengah berbisik.
Emon serasa hendak meledak. Baru sadar, ia dijadikan kelinci percobaan.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!