Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kelinci Percobaan

12 September 2016   22:59 Diperbarui: 13 September 2016   00:41 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara keras Mika dari dalam rumah membuat Emon mengambil langkah seribu. Tapi bukan mencari kepala desa. Langkah kesetanannya mengarah rumah di samping masjid.

***
Assalamualaikuum.. Pak Imam..Paaak?”

Waalaikumsalam..masuk Mon.”

Tumben, biasanya kalau saya sedang kalang kabut begini, pak Imam pasti menyambut di depan pintu. Kali ini kok tenang-tenang saja, gumam Emon.

“Masuk Mon.”

Hanya ada suara. Tak ada pemiliknya.

“Pak, lagi sibuk ya,” tanya Emon sembari melangkah pelan menuju asal suara,” tumben saya gak disambut,” rengeknya.

Pak Imam sedang sibuk di depan komputernya. Hanya tersenyum.

“Duduk Mon.”

Emon makin gerah. “Ngapain sih Pak?”

“Sebentar ya Mon. Duduk dulu, ambil nafas. Kamu pasti dimarahi Mika lagi ya. Wajahmu kayak baru ketemu Suzanna Mon.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun