Emon hendak marah mendengar Mika disamakan dengan hantu. Tapi ada benarnya juga pak Imam, Mika memang manis wajahnya, tapi kalau sedang sensitif dan naik darah, apalah artinya Suzanna. Lewat segala hantu di televisi.
“Pak, saya mau balik saja.”
Emon kecewa dengan sambutan yang datar.
“Sabar Mon. Sebentar. Dikit lagi, ya.”
“Bapak ngapain sih?”
“Lagi lihat Kompasiana.”
“Apaan Pak? Kompa…?”
“Kompasiana.”
“Oh, lagi online..,” simpul Emon.
“Saya lagi nyari puisi juga. Kayak Pak Kades.”
“Buat saya Pak?”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!