Mbah karti menurunkan jarik yang menutupi tubuhku. Dia mengusapkan minyak pada punggungku dan memulai pijatan.
“Mbah, Aldo itu siapa mbah?”
“Aldo itu cucuku neng ayu. Anak dari Dina.”
“Loh, mbak Dina udah nikah to mbah?”
“Udah neng ayu. Dina di jadikan istri kedua. Dia nikah dengan pejabat. Orang gedean.”
“Kok mau mbah di jadikan istri kedua?”
“Wes gak apa-apa. Namanya juga cinta. Lagipula, suami Dina orangnya baik dan ramah. Walaupun umur mereka terpaut cukup jauh.”
“Sakit ya neng?” Mbah Karti menghentikan pijitannya ketika melihat aku sedikit meringis.
“Gak apa-apa mbah. Sakit sedikit. Dilanjutin aja mbah mijitnya.” jawabku.
“Terus, mbak Dina sekarang tinggal dimana mbah?” Aku melanjutkan obrolan kami.
“Dina di beliin rumah sama suaminya di Semarang neng. Dina kan kerjanya di semarang. Kebetulan, sekolah Aldo lagi libur, makanya Dina dan Aldo main ke Jogja.”