Cahaya obor-obor selain memantulkan kilatan pedang-pedang yang terhunus, juga menyorotkan pandangan mata beringas, pandangan yang biasa diperlihatkan oleh binatang ketika terancam bahaya.
Bagaikan serigala kelaparan yang lepas dari kandang, murid pilihan tingkat tujuh yang berjumlah lima puluh orang itu mengamuk hebat. Bagaikan makhluk-makhluk buas yang baru mencium bau darah saja sudah menjadi ganas. Ya, mereka seakan-akan telah menjelma menjadi gerombolan binatang yang tuna peradaban, yang tengah mendambakan surga. Pendamba surga tak beradab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H