Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (121): Pendamba Surga Tak Beradab

2 Januari 2025   04:51 Diperbarui: 2 Januari 2025   04:51 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

Ketika ia mengambil kantung hitam yang berisi pusaka bambu, salah satu pusaka yang paling ampuh di dunia, ia berlutut di depannya sambil mengucapkan mantra. Kemudian ia menukar dengan bambu miliknya, dan mengembalikan kantung hitam itu di bawa baju suaminya.

Sebetulnya itu tindakan yang bodoh jika mengira Klebat tidak akan mengetahui jika pusakanya telah ditukar, karena Klebat akan dengan mudah merasakan energi yang sudah terbiasa dan menyatu dengan dirinya.

Dengan segera Kencana berjalan cepat menuju kamar angker di mana Alya dan Zulaikah disekap. Kamar di bagian paling belakang bangunan puri itu memang selalu sepi, bahkan Kanjeng Wotwesi pun tidak setiap hari memasukinya. Hanya di hari-hari tertentu.

"Kalian baik-baik saja?" tanya Kencana setengah berbisik. Ia kagum melihat kedua anak gadis yang begitu tegar itu.

"Alhamdulillah baik, Mbak!" jawab Alya juga berbisik. Mereka tidak mau membangunkan Zulaikah yang tengah tertidur di pangkuan Alya.

"Aku bawakan camilan buat kalian!"

"Terima kasih!"

Sambil tersenyum Kencana bilang bahwa ia akan menemani mereka bersembunyi di situ. Di ruang itu banyak bagian gelap yang bagus untuk bersembunyi. "Seandainya nanti suamiku mencari, bilang tidak tahu ya!"

"Baik!" Alya sudah tidak lagi merasa heran dengan keanehan-keanehan pasangan suami istri itu.

"Sebentar lagi malam! Jadi tidak ada lagi sorot cahaya dari ventilasi!"

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun