Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (121): Pendamba Surga Tak Beradab

2 Januari 2025   04:51 Diperbarui: 2 Januari 2025   04:51 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

Klebat panik setelah menyadari bambu pusakanya hilang, tepatnya ditukar dengan yang palsu. Bersamaan dengan itu ia juga tidak menemukan istrinya. Beberapa orang pelayan yang ditanyai juga tidak ada yang tahu.

Ia melaporkan kepada Eyang Wotwesi bahwa istrinya menghilang.

"Apa maksudmu menghilang?"

"Dia pergi, Eyang. Aku sudah cari ke mana-mana tidak ada!"

"Benarkah? Hm.., eyang sudah pernah menasehatimu untuk menceraikan istrimu itu! Biarkan dia pergi. Dia sudah benar-benar sinting. Eyang akan mencarikanmu istri yang seratus kali lebih cantik dari dia!"

"Tapi aku akan mengejar dan menangkap perempuan kurang ajar itu. Aku bersumpah akan melakukan itu, dan pasti akan kulakukan, biarpun aku harus terpaksa mengikat lehernya dan menyeretnya pulang!"

Menjelang malam, seluruh pelayan menyongsong kegelapan dengan menyalahkan lampu-lampu minyak dan memasangnya di seluruh sudut puri.

"Apa dia membawa lari sesuatu?" tanya Kanjeng Wotwesi sedikit curiga.

"Hm.., tidak!"

"Lalu kenapa kamu susah-susah mencarinya?"

"Karena dia mengkhianatiku!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun