Terdengar bentakan-bentakan aneh dari Siluman Kukuk Beluk yang menggetarkan jantung mereka yang mendengarnya, akan tetapi Ratu Garangan tampak tidak terpengaruh sama sekali.
Siluman Garangan berkata heran dalam hati, 'Kukuk Beluk begitu gigih dalam membela tuannya. Meski sudah kehilangan mata kirinya dalam pertempuran, ia masih belum mau menyerah! Kepatuhan yang mengagumkan!'
Ketika Kukuk Beluk semakin terdesak, ia lalu berteriak lantang untuk memerintahkan bala tetantaranya segera menggempur musuh. Perang habis-habisan berlangsung dasyat.
Wajah mereka yang sedang bertempur tampak berkilat-kilat, akan tetapi masih kalah oleh kilatan mata mereka yang penuh nafsu untuk saling menghabisi. Mulut-mulut mereka menyeringai menampakkan taring-taring yang haus darah.
Mereka, setan-setan pemuja perang itu, seolah-olah sekumpulan bocah-bocah yang tengah bermain. Tanpa ada terlintas ketakutan sedikit pun di wajah mereka, bahkan seolah-olah sangat menikmati pertempuran antara hidup dan mati dalam perang dunia alam gaib itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H