Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ikrar Sang Pendekar (111): Bisnis Jimat

25 November 2024   07:15 Diperbarui: 25 November 2024   08:27 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ajaran Intijiwo mengajak kembali kepada amalan kebatinan yang mengakui bahwa konsep roh dalam diri manusia itu dikembangkan oleh cakra-cakra. Tujuh cakra utama yang memiliki tujuh macam warna di dalam tubuh manusia itu selama ini terlupakan oleh kebanyakan manuisa. Bahkan tidak disadari akan keberadaannya. Padahal itu sangat penting untuk menunjang berbagai kebutuhan hidup manusia.

Warna-warna itu mereka percayai berasal dari satu sumber yang sama yaitu cahaya putih. Wujud yang satu itu dianggap sebagai sumber segala energi yang menghidupkan alam semesta ini. Cahaya putih itu adalah sang maha hidup yang menyatu dengan tubuh manusia. Itulah ajaran yang secara serampangan disebut 'manunggaling kawula gusti'.

Jadi jelas konsep aura itu adalah ilmu palsu yang menunggang pada ajaran agama. Ia akan laku apabila konsep palsu itu kemudian dikaitkan dengan penyembuhan, kedigdayaan, keberuntungan, penglarisan, kekayaan, dan lain-lain. Jimat itu kemudian diproduksi masal dalam bentuk berbagai jimat Intijiwo, ikat kepala Intijiwo, gelang Intijiwo, kalung Intijiwo, minyak wangi Intijiwo, dan banyak lagi lainnya. Bisnis jimat yang menggiurkan.

Lebih parah lagi apabila jimat itu diyakini akan bertambah energi auranya yang bermanfaat untuk segala kebutuhan, ketika pemiliknya melakukan ibadah ritual. Akhirnya memang yang terlihat jelas, para anggota Intijiwo sangat rajin ibadah, tapi ibadah itu sebetulnya lebih bertujuan demi mempertebal aura jimatnya. Selanjutnya itu dianggap sebagai pengundang keberuntungan dan kedigdayaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun