"Tolong, Mbah!"
"Hm...!" Mbah Myang Mimbe seperti merenungkan sesuatu. "Apa Ki sanak bisa mendapatkan tanggal lahir atau weton gadis itu? Dan syarat yang paling penting agar pekerjaan ini jadi mudah, apa Ki sanak sanggup mendapatkan rambut dan darahnya!"
"Itu tidak mungkin, Mbah!"
"Berarti saya juga tidak mungkin bisa menolong Ki sanak!"
"Berapapun biayanya pasti akan saya bayar!"
"Ini bukan soal biaya!"
"Kalau begitu berhenti saja kamu jadi dukun pelet!"
"Maksudnya!"
Tanpa banyak bicara Klebat mencekik leher dukun tua itu, bagaikan mencekik leher seekor anak kucing. Urusan mudah.
***
Tengah malam yang sunyi. Beberapa tokoh penting hadir di langgar. Di antara mereka adalah Mpu Wicak yang menguasai banyak kitab-kitab kuno, Mbah Kadir Jailani Si Mahaguru Tasawuf, Kyai Japa yang sekaligus seorang demang, dan Lintang Pendekar Pedang Akhirat. Mereka berkumpul malam itu karena menerima undangan dari Eyang Dhara 'Mbah Kucing'.