Dari seorang pengunjung warung, Klebat mendapat informasi mengenai seorang dukun spesialis pelet terkenal yang bernama Mbah Myang Mimbe.
Petang itu juga ia pergi ke rumah Mbah Myang Mimbe. Sebetulnya Mbah Myang Mimbe yang asli sudah lama tiada. Tewas dalam pertempuran melawan Ki Lurah Setiaji yang dibantu Pendekar Kaki Malaikat. Tapi kemudian seorang murid si dukun meneruskan membuka praktek perdukunan itu dengan memakai nama Mbah Myang Mimbe.
Mbah Myang Mimbe yang asli memiliki wajah mengerikan dan dengan sorot mata yang tajam. Sedangkan muridnya itu hanya mampu meniru cara berpakaian lengkap dengan ikat kepala warna hitamnya, dengan rambut dan jenggot yang dibiarkan panjang tak terawat, soal ilmunya belum ada setengahnya.
Namun demikian, telah banyak yang menjadi korban praktek ilmu hitamnya. Pengaruh sihir jahat dalam berbagai bentuk seperti menceraikan pasangan suami-istri, mengunci jodoh seseorang agar tidak menikah, hingga andalannya yakni ilmu pelet yang membuat seseorang bisa takluk dan tunduk.
"Siapa nama lengkapnya?" tanya si dukun.
"Saya tidak tahu persis, Mbah! Yang saya dengar hanya Aliya!"
"Aliya..! Apakah dia anak Ki Demang Japa?"
"Iya betul, Mbah!"
"Hmm..!" Dukun tua itu menatap prihatin kepada kliennya. Setelah diam beberapa saat, dia berkata, "Percaya atau tidak, Ki sanak adalah orang ke tiga puluh satu yang datang ke sini yang berniat menaklukan hati gadis itu! Terus terang dia bukan gadis sembarangan. Ada kekuatan gaib yang hebat yang selalu melindunginya!"
"Terus!"
"Maaf, Ki sanak, saya terus terang tidak mampu! Saya juga tidak mau punya urusan dengan Ki Demang! Jujur saya takut!"