Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ikrar Sang Pendekar (107): Urusan Mudah

13 November 2024   05:59 Diperbarui: 14 November 2024   09:17 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tolong, Mbah!"

"Hm...!" Mbah Myang Mimbe seperti merenungkan sesuatu. "Apa Ki sanak bisa mendapatkan tanggal lahir atau weton gadis itu? Dan syarat yang paling penting agar pekerjaan ini jadi mudah, apa Ki sanak sanggup mendapatkan rambut dan darahnya!"

"Itu tidak mungkin, Mbah!"

"Berarti saya juga tidak mungkin bisa menolong Ki sanak!"

"Berapapun biayanya pasti akan saya bayar!"

"Ini bukan soal biaya!"

"Kalau begitu berhenti saja kamu jadi dukun pelet!"

"Maksudnya!"

Tanpa banyak bicara Klebat mencekik leher dukun tua itu, bagaikan mencekik leher seekor anak kucing. Urusan mudah.

***

Tengah malam yang sunyi. Beberapa tokoh penting hadir di langgar. Di antara mereka adalah Mpu Wicak yang menguasai banyak kitab-kitab kuno, Mbah Kadir Jailani Si Mahaguru Tasawuf, Kyai Japa yang sekaligus seorang demang, dan Lintang Pendekar Pedang Akhirat. Mereka berkumpul malam itu karena menerima undangan dari Eyang Dhara 'Mbah Kucing'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun