Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (93): Sejuta Tipu Muslihat

22 Oktober 2024   04:40 Diperbarui: 22 Oktober 2024   04:41 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

Ghandi mengambil caping yang tadi jatuh saat saat kakek tua itu diserang, lalu memasangkannya di kepala kakek itu.

"Maukah kamu menolongku lagi?"

"Menolong apa, Mbah?"

"Mengantar pulang! Badan Mbah masih lemas dan sakit semua!" Ia sedang berpikir bagaimana cara menculik anak yang bapaknya dulu telah mengakibatkan ia kehilangan kedua lengannya. Ia akan meminta kitab dan pedang pusaka sebagai tebusannya. Ambisinya membuat ia lupa apa gunanya pedang bagi orang yang tidak punya tangan.

"Saya mau pulang dulu untuk minta Cak Man ngantar Mbah dengan dokar!"

"Siapa Cak Man itu?"

"Dia kusir dokar padepokan!"

"Oh jangan. Mbah tidak mau merepotkan orang!" Kakek berlengan buntung itu kemudian berdiri dan berlagak kesulitan menjaga keseimbangan tubuhnya. "Biar Mbah jalan kaki saja! Rumah Mbah tidak jauh kok dari sini!"

"Baiklah mari saya antar, Mbah!" Anak kecil berhati mulia itu dengan sabar menaruh lengan kiri buntung Joko Petir di bahunya dan membiarkan setengah bobot badan kakek itu bersandar pada tubuh kecilnya.

'Bagaimana bocah sekecil ini sudah memiliki tenaga dalam yang demikian kuatnya?' Joko Petir dalam hati bertanya keheranan. Ia sedikit ragu apakah ia nanti bisa melumpuhkan anak kecil luar biasa itu.

Ia sudah bisa mengukur sampai di mana kehebatan ilmu silat lelaki brewok yang menyerangnya tadi, pasti sudah jarang dapat ditandingi oleh kebanyakan ahli silat. Akan tetapi, bocah kecil itu dengan sekali gerakan dapat membuat lelaki itu terpental mundur. Sungguh hal itu membuat Joko Petir, sebagai orang yang sudah lama malang melintang di dunia persilatan, benar-benar takjub.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun