Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ikrar sang Pendekar (72), Masa Merajalelanya Fitnah

23 September 2024   07:11 Diperbarui: 23 September 2024   07:15 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

"Aku tidak tahu namanya!"

"Alasanmu selalu tidak tahu. Tapi itu ilmu yang benar-benar hebat!" puji Arum sepenuh hati, "Maukah kamu mengajariku?"

"Tentu saja!"

"Sebetulnya siapa guru yang mengajarimu ilmu itu?"

"Mungkin, seperti yang sudah pernah aku ceritakan, sejak kecil aku hidup di hutan bersama dua orang yang sangat jahat. Merekalah yang mengajariku ilmu pernafasan!"

"Gembul, kamu sudah bisa cerita banyak hal, yang aku penasaran kenapa kamu masih belum ingat namamu? Apa kamu menyembunyikan sesuatu dariku?"

Lintang tersentak mendengar pertanyaan itu. Ia menghela nafas dalam-dalam dan kemudian melepaskannya bersama keputusan bahwa malam itu dia akan berkata jujur. Apa pun yang akan terjadi.

"Maafkan aku. Namaku adalah Lintang Kejora!"

"Nama yang bagus!"

Lintang kaget melihat tanggapan Arum yang ternyata tidak marah akan sandiwaranya selama ini. "Terima kasih!"

"Lintang, untuk mengakhiri kebohongan kita selama ini, mulai besok katakan sejujurnya kepada orang-orang bahwa kamu bukan Kebo Kicak! Kamu adalah Lintang Kejora!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun