Sebagai tokoh yg menjaga keseimbangan dan  keadilan, Semar dapat menjadi ide buat pemimpin yang memprioritaskan keadilan pada pengambilan keputusan. Upaya pencegahan korupsi bisa dilakukan menggunakan memastikan adanya distribusi sumber daya yang adil dan  merata.
- Komitmen terhadap Kesejahteraan beserta:
Semar sering dihubungkan dengan perilaku pelayanan serta kepedulian terhadap kesejahteraan bersama. Pemimpin yang memiliki komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat akan cenderung menghindari tindakan korupsi yang merugikan banyak orang.
- Pendidikan dan  pencerahan:
Upaya pencegahan korupsi dapat melibatkan pendidikan serta peningkatan pencerahan. Semar, menjadi tokoh yang memberikan petuah , bisa dijadikan ide untuk kampanye pendidikan anti-korupsi yang melibatkan rakyat.
- Mendorong Kejujuran serta Integritas:
Semar dapat disebut sebagai contoh integritas serta kejujuran. Pemimpin yang ingin mengikuti jejak Semar akan mendorong budaya kejujuran di lingkungan kerja serta masyarakatnya.
- Melibatkan rakyat dalam Pengambilan Keputusan:
Mengikutsertakan rakyat dalam proses pengambilan keputusan dapat sebagai cara untuk mencegah korupsi. Semar, menjadi sosok yang melibatkan banyak pihak dalam ceritanya, bisa menjadi pandangan baru buat kepemimpinan partisipatif.
- Menggunakan Kekuasaan menggunakan Bijaksana:
Semar, meskipun mempunyai kekuatan, memakai kekuasaannya dengan bijaksana. Pemimpin yang bijaksana akan berusaha memastikan bahwa kekuasaannya tidak disalahgunakan buat kepentingan eksklusif atau kelompok eksklusif.
Meskipun pemahaman ini bersifat interpretatif serta bersumber dari karakter mitologis, inspirasi-inspirasi ini dapat memberikan inspirasi buat menyebarkan taktik pencegahan korupsi yang berbasis pada nilai-nilai seperti keadilan, kejujuran, serta kepedulian terhadap kesejahteraan bersama.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari topik tersebut adalah sebagai seorang pemimpin ada kalanya harus selalu ingat denga napa yang ia pimpin dan ia lakukan jangan semena-mena atas kekuasaan yang dimilikinya. Sementara itu, korupsi merupakan tindakan yang tercela serta merugikan masyarakat, atas keserakahan yang manusia miliki maka terjadilah tindakan korupsi. Dalam pembahasan tersebut karakter seorang pemimpin yang baik dapat dideskripsikan oleh karakter kearifan lokal di Indonesia yang berasal dari Jawa yaitu Wayang Semar. Ia memiliki karakter seorang pemimpin yang berjiwa rendah hati, selalu ingat (eling), yaitu selalu ingat akan konsekuensi yang terjadi jika melakukan tindakan korupsi dan ingat bahwa harta bukanlah segalanya, dan juga ikhlas (Pradah) ikhlas akan segala hal yang ia pimpin tanpa berharap imbalan. Seorang pemimpin yang mempunyai karakter seperti sosok Semar tersebut dapat mencegah adanya tindakan korupsi khusunya di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Wulandari, Dinie Anggraeni Dewi. (2021). IMPLEMENTASI NILAI PANCASILA: KPK SEBAGAI UPAYA MENGATASI KASUS KORUPSI DI INDONESIA. EDUMASPUL , 565-579.