Mohon tunggu...
thrio haryanto
thrio haryanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Penikmat Kopi Nusantara

Menyukai kopi tubruk dan menikmati Srimulat. Pelaku industri digital. Pembaca sastra, filsafat, dan segala sesuatu yang merangsang akalku. Penulis buku Srimulatism: Selamatkan Indonesia dengan Tawa (Noura Book Publishing, 2018).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Marsabica

1 April 2017   17:50 Diperbarui: 4 April 2017   17:51 1344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto diambil dari https://www.facebook.com/Lakukopi

Mark tersenyum. Kemudian menggelengkan kepalanya, “Tidak lebih asyik tapi juga tidak tak  lebih asyik,”

Aku menyondongkan kepalaku ke depan sambil mengernyitkan dahi. Mark tahu aku bingung.

“Kopi ini sangat mirip Marsabica. Lebih asyik sedikit,” katanya.

Kini, giliran aku yang tersenyum puas. Bangga betul rasanya.

“Apa nama kopi ini?” tanyanya kemudian.

Aku gelagapan mendengar pertanyaan itu. Bukan apa-apa, aku memang nggak tahu kopi apa yang tadi dibikin oleh Bagja baristaku.

“Bagja, kopi apa yang lo bikin tadi?” tanyaku kepada Bagja.

Mendengar pertanyaanku, Bagja cengengesan sebelum kemudian menjawab dengan enteng, “Kopi terserah gue,” katanya.

Mark tersenyum lebar mendengar jawaban Bagja. “Apapun itu, ini adalah kopi yang asyik,” ucap Mark kemudian.

“Omong-omong, sepertinya kalian sangat terobsesi dengan kopi?” kataku.

“Mungkin lebih dari itu,”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun