"Sebagai model, kamu mesti menjaga ...."
"Iya, iya Abang...."
Acara makan siang selesai, dan kami bercengkerama. Bicara apa saja. Tentang pernikahan bahkan.
"Itulah yang kutakutkan."
"Belum siap?"
R menggigit bibir bawahnya. Matanya menerawang jauh, ke lembah yang sebagian sudah ditumbuhi bangunan.
"Aku ....Eh, bentar." Lalu R bangkit. Dan ia menghampiri warung sebelah. Kemudian kudengar mereka berdua tertawa-tawa. Ia tampak senang sekali bertemu dengan gadis berambut pendek berkacamata hitam besar.
Apa yang dibicarakan keduanya, entahlah. Aku jadi memperhatikan lelaki sebayaku yang memperhatikan gerak-gerik R. Setiap saat. Â
"Aneh," gumamku.
Ia pun sesekali melempar pandang ke arahku. Ketika bersirobok, aku seperti ada rasa kurang suka. Entah kenapa.
"Siapa tadi?" tanyaku ketika R balik masih menyisakan senyumnya.