Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berdua "R" Duduk di Bangku Stasiun Bandung

27 Mei 2018   10:39 Diperbarui: 27 Mei 2018   10:47 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tadi kupikir cukup di caf atau di Sapu Lidi."

Aku mengernyitkan kening. "Kenapa tadi nggak bilang?"

Ia menggamit, dan tangannya menyeruak ke ketiakku. Lalu, seperti mendorong melangkah. Kami mengambil tempat di pojok dan lantai panggung dari bambu yang dialasi tikar bagus. Nama warung itu tak kuperhatikan. Namun benar tempat yang pernah kami singgahi.

"Aku ikut Abang saja." R duduk sambil menyandarkan tubuhnya yang langsing, dan membetulkan rambut panjangnya.

Kami memesan masakan Sunda yang menjadi ciri lokasi mengudap di daerah atas dengan suasana hawa pegunungan.

Kami makan dengan lahap. Ah, aku yang lahap, karena dalam perjalanan panjang menggunakan kereta dari Stasiun Gambir.

"Makanlah yang banyak. Kamu kelewat kurus....."

"Oya?"

Aku mengangguk.

"Abang nggak suka, ya?"

Aku tertawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun