Hidayat Nurwahid-Didik Junaidi Rachbini
PKS-PAN
5.
Faisal Basri-Biem Benjamin
Independen
6.
Alex Nurdin-Nono Sampono
Golkar+ PPP
3.5 Jokowi-Ahok Kesayangan Media
Banyak kalangan dari mulai politisi hingga pengamat politik yang meragukan pasangan Jokowi-Ahok. Bukan tanpa alasan, keduanya bukan orang Jakarta. Berbeda dengan politik terberatnya, Foke-Nara. Mereka adalah orang asli Jakarta. Jokowi dinilai berprestasi di Solo yang hanya terdiri dari beberapa kecamatan. Sungguh berbeda dengan Jakarta yang memiliki karakteristik dan kultur yang beranekaragam. "Pak Jokowi kalau mau jadi gubernur di Jawa Tengah, menang 100 persen. Tapi belum tentu di Jakarta" kata Max Sopacua, politisi dari Partai Demokrat (tempo.co, 20/03/2012).
Hal serupa juga diungkapkan pengamat politik, Dr Mahmudi Asyari, peneliti dari ICIS Jakarta dalam artikel tulisannya di koran Suara Merdeka (15/05/2012) bahwa, pencalonan Jokowi pada Pemilukada DKI Jakarta hanya bermodalkan popularitas karena mobil Esemka. Ia mengibaratkan, Jokowi dengan Jenderal McArthur. Arthur yang juga jenderal bintang lima mendapat pujian pada Perang Dunia Kedua, namun tidak mendapatkan tempat saat ia mencalonkan presiden. Menurut analisa Asyari, kondisi serupa juga bakal sama terjadi dengan Jokowi. Begitu juga Ahok, ia telah berprestasi di Singkawang, namun belum tentu ia bisa berprestasi di Jakarta. Singkawang memiliki kondisi penduduk yang homogen terdiri dari etnis melayu sementara Jakarta yang sangat beragam. Dengan kondisi tersebut, keduanya sangat berat untuk bisa memenangkan Pemilukada DKI Jakarta.