b. Jibril menjadi imamku dalam shalat di Kabah, ia (jibril) membacakan basmalah dengan nyaring
c. Yang junub wajib berkumur dan menghisap air tiga kali.
d. Semua yang ada dibumi dan langit serta di antara keduanya adalah makhluk, kecuali Allah dan al-Quran.
6. Membangkitkan gairah beribadah, tanpa mengerti apa yang dilakukan
     Sebagian orang sholih, ahli zuhud dan para ulama akan tetapi kurang didukung dengan ilmu yang mapan, ketika melihat banyak orang yang malas dalam beribadah, mereka pun membuat hadits palsu dengan asumsi bahwa usahanya itu merupakan upaya mendekatkan diri kepada Allah subhaanahuwataala dan menjunjung tinggi agama-Nya melalui amalan yang mereka ciptakan, padahal hal ini jelas menunjukan akan kebodohan mereka. Karena Allah subhaanahuwataala dan Rasul-Nya tidak butuh kepada orang lain untuk menyempurnakan dan memperbagus syariat-Nya. Sebagian kaum muslimin ada yang membolehkan berdusta atas nama Rasulullah shollallahualaihi wasallam untuk memberikan semangat kepada umat dalam beribadah, padahal para ulama telah sepakat atas haramnya berdusta atas nama Rasulullah shollallahualaihi wasallam, apapun sebab dan alasannya.
7. Menjilat Penguasa
     Diantara contohnya adalah yang dikemukakan oleh Ghiyats bin Ibrahim ketika berhadapan dengan khalifah Al-Mahdi (775-785 M), salah seorang khalifah bani Abbasiyah. Karena mengetahui sang khalifah gemar mengadu merpati Ghiyats menyampaikan hadits Nabi SAW dengan menambahi kata yang berhubungan dengan kegemaran khalifah :
Artinya: "tidak ada perlombaan kecuali permainan panah, anggar, pacuan kuda, atau menerbangkan burung".
Setelah mendengar hadits tersebut, al-Mahdi memberikan hadiah 10 ribu dirham, namun ketika Ghiyats membalik akan pergi, al-Mahdi menegurnya dengan berkata "aku yakin itu sebenarnya merupakan dusta atas nama Rasululloh SAW". Dan saat itu juga merpati milik Ghiyats disembelih.
D. Ciri-ciri Hadits Maudhu'
     Para ulama ahli hadits telah menetapkan beberapa kriteria untuk bisa membedakan antara hadits shohih, hasan dan dhoif. Mereka pun menetapkan beberapa kaidah dan ciri-ciri agar bisa mengetahui kepalsuan sebuah hadits. Berikut adalah beberapa ciri-ciri Hadits Maudhu yang diambil dari berbagai sumber. Secara garis besar ciri-ciri Hadits Maudhu dibagi menjadi dua, yaitu: