Mohon tunggu...
TBIO 1 Santi
TBIO 1 Santi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Khas Jember

Tadris Biologi 1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemunculan Hadist Maudu' dan Faktor yang Melatarbelakanginya

26 Mei 2022   20:40 Diperbarui: 26 Mei 2022   20:56 3041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut ini contoh hadits maudhu yang tidak sengaja: "Dari Ismail bin Muhammad at-Thalhi, dari Tsabit bin Musa az- Zahidi, dari Syarik, dari al-A'masy, dari Abu Sufyan, dari Jabir, yang diriwayatkan secara marfu' (bersambung dari Rasulullah Saw.): Barangsiapa banyak shalat malam, maka wajahnya akan berseri-seri di siang hari." (HR. Ibnu Majah)

Imam Hakim memberikan keterangan tentang hadits di atas: 

         Waktu itu Tsabit datang ketika Syarik sedang mendiktekan hadits. Syarik berkata: Dari al-A'masy, dari Abu Sufyan, dari Jabir dia berkata: Bersabda Rasululluah Saw.

         Lalu Syarik berhenti sejenak. Memberikan kesempatan kepada murid- muridnya untuk menulis. Kemudian Syarik melihat Tsabit yang baru datang. Lalu Syarik berkata: Barangsiapa banyak shalat malam, maka wajahnya akan berseri-seri di siang hari. Maksudnya Syarik sedang memuji Tsabit yang dia seorang murid yang zuhud dan wirai. Sementara Tsabit salah sangka. Dia  mengira bahwa pujian Syarik itu merupakan matan bagi sanad tersebut. Sehingga Tsabit pun meriwayatkannya sebagai sebuah hadits.

C. Sebab Kemunculan Hadits Maudhu'

         Masuknya secara massal penganut agama lain ke dalam Islam, yang merupakan bukti keberhasilan dakwah Islamiyah ke seluruh dunia, secara tidak langsung menjadi factor yang menyebabkan munculnya hadist-hadist palsu. Tidak bisa diingkari bahwa masuknya mereka ke Islam, di samping ada yang benar-benar murni tertarik dan percaya kepada ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad, tetapi ada juga segolongan mereka yang menganut agama Islam hanya karena terpaksa tunduk pada kekuasaan Islam pada waktu itu. Golongan ini kita kenal dengan kaum munafik dan Zindiq.

         Terjadinya pertikaian politik yang terjadi pada akhir masa pemerintahan khalifah Utsman bin Affan dan Khalifah Ali bin Abi Thalib merupakan awal adanya benih-benih fitnah, yang memicu munculnya pemalsuan hadis,tetapi pada masa ini belum begitu meluas karena masih banyak sahabat ulama yang masih hidup dan mengetahui dengan penuh yakin akan kepalsuan suatu hadist. Para sahabat ini mengetahui bahaya dari hadist maudhu' karena ada ancaman yang keras dikeluarkan oleh Nabi SAW terhadap orang yang memalsukan hadist, Namun pada masa sesudahnya, yaitu pada akhir pemerintahan Khalifah Bani Umayyah pemalsuaan hadis mulai marak , baik yang dibuat oleh ummat Islam sendiri, maupunyang dibuat oleh orang diluar Islam. Menurut penyaksian Hammad bin Zayyad terdapat 14.000 hadis maudhu. Abdul Karim al Auja mengaku telah membuat 4.000 Hadis maudhu.

         Terpecahnya ummat Islam menjadi beberapa golongan politik dam keagamaan menjadi pemicu munculnya hadis maudhu. Masing-masing pengikut kelompok ada yang berusaha memperkuat kelompoknya dengan mengutip dalil dalil dari Al Quran dan hadis, menafsirkan/men tawilkan Al Quran dan hadis menyimpang dari arti sebenarnya, sesuak denagan keinginan mereka. Jika mereka tidak dapat menemukan yang demikian itu maka membuat hadis dengan cara mengada-ada atau berbohong atas diri Rasulullah saw. Maka muncullah hadis-hadis tentang keutamaan para khalifah (secara berlebihan) dan para pemimpin golongan dan mazhab.

         Menurut Subhi Shalih, hadis maudhu mulai muncul sejak tahun 41 H, yaitu ketika terjadi perpecahan antara Ali bin Abi Thalib yang didukung oleh penduduk Hijaz dan Irak dengan Muawiyah bin Abi Sufyan yang didukung oleh penduduk Syria dan Mesir, Ummat Islam terbagi kepada beberapa firqah: Syiah, Khawarij dan Jumhur. Karena itu menurut Subhi Shaleh, bahwa tmbulnya Firqah-firqah dan mazhab merupakan sebab yang paling penting bagi timbulnya usaha mengada --ada habar dan hadis.8

         Munculnya pemalsuan hadits berawal dari terjadinya fitnah di dalam tubuh Islam. Dimulai dengan terbunuhnya Amirul Mukminin Umar bin Khaththab, kemudian Utsman bin Affan, dilanjutkan dengan pertentangan yang semakin memuncak antara kelompok taashub Ali bin Abi Thalib di Madinah dan Muawiyah di Damaskus sehingga terjadi perselisihan yang tidak bisa terelakan lagi. Namun lebih ironis lagi bahwa sebagian kaum muslimin yang berselisih ini ingin menguatkan kelompok dan golongan mereka masing- masing dengan al-Quran dan al-Hadits. Dikarenakan mereka tidak menemukan teks yang tegas yang mengukuhkan pendapatnya masing-masing, karena banyaknya pakar al-Quran dan al- Hadits pada saat itu, akhirnya sebagian diantara mereka membuat hadits-hadits yang disandarkan kepada Rasulullah shollallahualaihi wasallam untuk mendukung golongan masing- masing. Inilah awal sejara timbulnya hadits palsu dikalangan umat islam.

         Berdasarkan data sejarah, pemalsuan hadits tidak hanya lakukan oleh orang-orang Islam, tetapi juga dilakukan oleh orang-orang non-Islam. Ada beberapa motif yang mendorong mereka membuat hadits palsu yaitu sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun