Mohon tunggu...
TBIO 1 Santi
TBIO 1 Santi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Khas Jember

Tadris Biologi 1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemunculan Hadist Maudu' dan Faktor yang Melatarbelakanginya

26 Mei 2022   20:40 Diperbarui: 26 Mei 2022   20:56 3041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Pertentangan politik

         Pertentangan politik ini terjadi karena adanya perpecahan antara golongan yang satu dengan golongan yang lainnya, dan mereka saling membela golongan yang mereka ikuti serta mencela golongan yang lainnya. Seperti yang terjadi pada polemik pertentangan kelompok taashub Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah sehingga terbentuk golongan syiah, khawariz, dll. yang berujung pada pembuatan hadits palsu sebagai upaya untuk memperkuat golongannya masing-masing. Dari sinilah mulai berkembang hadits palsu. Materi hadits yang pertama memngangkat keunggulan seseorang dan kelompoknya.10 Ibnu al-Mubarak mengatakan : 

 "Agama adalah milik ahli hadits, kalam dan hilah adalah milik ahli al-ray, dan kedustaan adalah milik kaum rafidhah".

         Hammad bin Salamah pernah meriwayatkan bahwa ada salah seorang tokoh Rafidah berkata ," sekiranya kami pandang baik baik, segera kami jadikan hadits".

         Contoh hadits palsu yang dibuat oleh kaum Syiah antara lain : "Wahai Ali sesungguhnya Alloh SWT telah mengampunimu, keturunanmu, kedua orang tuamu, keluargamu, (golongan) syiahmu, dan orang yang mencintai (golongan) syiahmu".

         Golongan Muawiyah juga membuat hadits palsu, sebagai contoh dapat dikemukakan :   "tiga golongan yang dapat dipercaya, yaitu saya (Rasul), Jibril, dan Muawiyah. Kamu termasuk golonganku dan Aku bagian dari kamu"

2. Usaha kaum Zindiq

          Kaum Zindiq adalah golongan yang membenci Islam, baik sebagai agama ataupun sebagai dasar pemerintahan. Mereka merasa tidak mungkin dapat melampiaskan kebencian melalui konfrontasi dan pemalsuan Al- Quran, sehingga menggunakan cara yang paling tepat dan memungkinkan, yaitu melakukan pemalsuan hadits, dengan tujuan menghancurkan agama islam dari dalam. Salah satu diantara mereka adalah Muhammad bin Said al-Syami, yang dihukum mati dan disalib karena kezindiqannya. Ia meriwayatkan hadits dari Humaid dari Anas secara marfu':
"Aku adalah nabi terakhir, tidak ada lagi nabi sesudahku, kecuali yang Allah kehendaki. untuk menghancurkan agama islam. Abd al- Karim ibn Auja yang dihukum mati oleh Muhammad bin Sulaiman bin
Ali, wali di basrah, ketika hukuman akan dilaksanakan dia mengatakan "Demi Allah, saya telah membuat hadits palsu sebanyak 4.000 hadist". Seorang zindiq mengaku dihadapan khalifah al-Mahdi bahwa dirinya telah membuat ratusan hadits palsu. Hammad bin Zaid mengatakan "hadits yang dibuat kaum Zindiq ini berjumlah 12.000 hadits. Contoh dari haditsnya,
adalah :
 "melihat wajah cantik termasuk shadaqah".

3. Sikap Ta'ashub terhadap bangsa, suku, bahasa, negeri, dan pimpinan

         Salah satu tujuan pembuatan hadits palsu adalah adanya sifat ego dan fanatik buta serta ingin menonjolkan seseorang, bangsa, kelompok, dan sebagainya. Itu disebabkan karena kebencian, bahkan balas dendam semata. Sebagai contoh, menurut keterangan al-Khalily, salah seorang penghafal hadits, bahwa kaum Rafidhah telah membuat hadits palsu mengenai keutamaan Ali bin Abi Thalib dan ahlu al-Bait sejumlah
300.000 hadits.
         Mereka membuat hadits palsu karen didorong oleh sikap ego dan fanatik buta serta ingin menonjolkan seseorang, bangsa, kelompok atau yang lainnya. Golongan al-Syuubiyah yang fanatik terhadap bahasa  persi mengatakan

 "Apabila Allah murka, maka Dia menurunkan wahyu dengan bahasa Arab, dan apabila senang maka akan menurunkannya dengan bahasa Persi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun