Mohon tunggu...
tri prabowo
tri prabowo Mohon Tunggu... Karyawan -

Engineer PLC, lagi belajar nulis, Hobi Cersil, sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel | "Teroesir dari Matesih 02"

12 April 2018   14:19 Diperbarui: 12 April 2018   14:23 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bersiaplah. Mohon doa restu dari ibumu!" kata Ki Demang lalu bergegas ke pendapa.

"Nyi." Aku pamit akan ke Demak bersama Linggar. Jagalah anak perempuan kita itu satu-satunya."

"Kau akan kembali bukan?" tanya Nyi Demang dengan air mata yang berjatuhan.

Ki Demang tidak menjawab, ia hanya mengelus rambut istrinya yang bersimpuh dilututnya. Tetapi kemudian anak perempuannya pun meloncat memeluk tubuhnya. Makin berat rasanya hati Ki Demang untuk meninggalkan keduanya. Walaupun ditahannya air matanya, tetapi kesedihan yang mendalam membuat matanya berkaca-kaca pula.

"Jagalah ibumu Anggit," kata Ki Demang dengan suara berat.

Ki Demang langsung melepaskan pelukan anak dan istrinya, lalu menuju pringitan untuk berkemas.

"Kakang...!" pekik Nyi Demang dengan suara serak. Diiringi tangis anak perempuannya yang memilukan.

Linggar yang sedari tadi berdiri mematung dengan kepala tertunduk pun, langsung menabrak dan bersimpuh di kaki ibunya.

"Aku minta restumu ibu," katanya dengan nada parau.

"Kau akan pergi juga ngger?"

"Apa boleh buat ibu, mereka telah menyeretku dalam masalah ini!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun