Kinerja Karawan
- Pengertian Kinerja Karyawan
Menurut Ivancevich, Konopaske, dan Matteson, kinerja pegawai atau karyawan merujuk pada hasil kerja yang diperlihatkan saat menjalankan tugas tertentu. Sementara menurut Cascio dan Aguinis, kinerja pegawai dapat diidentifikasi melalui observasi terhadap aspek-aspek yang relevan dengan tujuan organisasi (fattah, hussein, 2017)
Kinerja pegawai mencakup hasil kerja yang diperoleh oleh karyawan dalam hal kualitas dan kuantitas saat mereka menjalankan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan (Lusi & Siagian, 2017). Kinerja yang optimal dari karyawan, yang ditandai dengan etos kerja yang tinggi, dapat memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian target perusahaan dan mendukung perolehan keuntungan. Sebaliknya, jika kinerja karyawan menurun dan kurang baik, dapat berdampak merugikan bagi perusahaan (Kristianti, 2019)
Berdasarkan menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan yaitu hasil kerja karyawan di sebuah organisasi atau Perusahaan yang memiliki hasil nyata.
- Faktor Kinerja Karyawan
Menurut wirawan (2009:6)< terdapat 3 faktor kinerja karyawan :
1.Faktor lingkungan internal organisasi memiliki peran penting dalam pelaksanaan tugas karyawan, di mana dukungan yang diberikan oleh organisasi tempat mereka bekerja sangat memengaruhi tingkat kinerja pegawai. Sebaliknya, jika sistem kompensasi dan iklim kerja organisasi tidak baik, kinerja karyawan akan mengalami penurunan. Aspek lingkungan internal lainnya, seperti strategi organisasi, dukungan sumber daya yang diperlukan, dan sistem manajemen serta kompensasi, juga turut berperan. Oleh karena itu, manajemen organisasi harus menciptakan lingkungan internal yang kondusif untuk mendukung dan meningkatkan produktivitas karyawan.
2.Faktor lingkungan eksternal organisasi mengacu pada keadaan atau situasi di luar organisasi yang mempengaruhi kinerja karyawan. Contohnya, krisis ekonomi dan keuangan di Indonesia pada tahun 1997 meningkatkan tingkat inflasi, menurunkan nilai nominal upah dan gaji karyawan, serta mengurangi daya beli mereka.
3.Faktor internal karyawan melibatkan aspek-aspek dari dalam diri pegawai, baik yang bersifat bawaan sejak lahir maupun yang diperoleh seiring dengan perkembangannya. Contohnya meliputi bakat, sifat pribadi, serta kondisi fisik dan mental. Selain itu, faktor-faktor yang diperoleh, seperti pengetahuan, keterampilan, etos kerja, pengalaman kerja, dan motivasi kerja, juga memainkan peran penting dalam menentukan kinerja karyawan.
Menurut Mohammad Pabundu (2006: 122), faktor-faktor yang memengaruhi kinerja karyawan dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu