Mohon tunggu...
Tarie Kertodikromo
Tarie Kertodikromo Mohon Tunggu... profesional -

Pekerja lepas di bidang penulisan, komunikasi, penyelenggaraan event, juga relawan untuk berbagai kegiatan sosial, salah satunya di 1001buku. Kontak lain: FB: Tarie Kertodikromo YM: magicpie2005 Twitter: @mlletarie Blog: http://tariekertodikromo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Membingkai Hati (2)

25 April 2012   11:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:07 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Aku teringat kembali bagaimana aku berkorban untuk Arya dengan menghabiskan waktuku di dalam penjara agar anakku itu dapat bebas meskipun aku tak bertemu dengannya selama empat tahun. Meskipun dunia di luar penjara sama berbahayanya, namun setidaknya ia masih dapat berlari jika ada orang yang mengganggunya.

Langit mulai gelap. Aku dan Yeni menanti malam. Tepat pukul sembilan belas kami telah berada di depan rumah bordil Diesye.

Aku mengucapkan doa sebelum memasuki tempat itu. Dentuman house music menggema di dalam ruangan yang berhiaskan lampu kerlap-kerlip, menyusup keluar berlomba dengan musik dari rumah bordil lainnya.

Belum terlalu banyak lelaki hidung belang yang datang. Hanya beberapa perempuan tengah duduk di sofa, siap menjajakan kemolekan dan keseksian tubuhnya. Waktu teramai adalah pukul sembilan hingga sebelas malam.

"Mba mau bertemu siapa?" tanya seorang perempuan muda dari balik meja kecil yang diatas terdapat tumpukan buku dan kartu-kartu. Kurasa ia adalah pegawai administrasi rumah bordil ini.

Aku berkata terbata-bata, "sebenarnya... sebenarnya saya ingin bertemu dengan Nadia dan bapaknya. Tapi...."

"Oh Bang Rambo, bapaknya Nadia?"

"Mba kenal?" tanyaku.

"Mereka ada di dalam, sedang mengobrol dengan tante Diesye."

Aku mengalihkan pandangan pada Yeni.

"Boleh kami bertemu dengan mereka? Maksud kami, Nadia dan bapaknya saja. Tolong katakan pada mereka, ada yang ingin bertemu," ucap Yeni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun