Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Singa yang Tak Pernah Mengaum Lagi

24 November 2018   07:10 Diperbarui: 24 November 2018   07:48 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mungkin mereka di kamar, karena saya tidak melihatnya sejak tiba di asrama," jawab Puutaro.

"Naruhodo *7). Mungkin mereka sudah tidur ya," kata Ryouta sambil membuka bir kaleng, dan menenggak sedikit isinya.

"Bagaimana Puutaro, sudah betah kerja disini," sambungnya lagi, merubah topik pembicaraan.

"Saya menikmatinya sampai saat ini. Walaupun saya masih banyak belajar. Tapi yang pasti, pikiran saya sekarang tenang, tidak dikejar oleh jadwal yang padat dan saya bisa lebih santai melakukan pekerjaan," jawab Puutaro, sambil membuka bir kaleng dan menenggak isinya.

"Baguslah. Kalau kau sudah bisa menikmatinya, berarti kau juga sudah terbiasa dengan pekerjaanmu," ujar Ryouta.

"Kau tau, menarik juga jika kau mengamati tingkah hewan disini." Ryota mengatakan ini karena dia suka hewan. Terlebih dia bercita-cita menjadi shiiku-in.

"Apalagi, jika kau amati juga pengunjung yang datang kesini," tambah Ryota.

"Benar sekali Ryouta-san. Saya memang suka mengamati pengunjung yang datang. Terkadang ada beberapa orang yang memang unik dan menarik untuk diamati," sahut Puutaro.

"Oh, bagus kalau kau memang sudah mulai memperhatikan mereka."

"Kau tahu, ada orang yang datang sendiri lalu terkadang lama memandangi ular kobra sambil berkomat-kamit di area ular itu kan? Orangnya kurus dengan rambut yang acak-acakan. Dia selalu datang hari Jum'at."

"Lalu ada juga seorang ibu yang selalu membagikan roti kepada burung di area kandang burung. Juga seorang anak muda yang selalu tersenyum sendiri sambil memandangi kera babon."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun