Kemudian dia mengalihkan pandangan ke satu ranting pohon sakura. Ternyata ada segerombol sakura telah mekar disana.
Dia lalu berjalan ke kandang tempat Singa itu berada, untuk melihat keadaan setelah dia merasa mendengar auman Singa itu dini hari tadi. Dia tidak melihat adanya perubahan pada Singa tua itu. Hewan itu berperilaku seperti biasanya, terkadang berjalan berputar di kandang, sesekali juga merebahkan diri di dekat kubangan air yang ada disana.
//
Puutaro merebahkan diri ke sofa di ruangan bersama di tengah-tengah lantai 2 asrama. Dia meraih koran sore Nara Shinbun edisi hari ini yang ditaruh dibawah meja, koran lokal yang bertanggal 1 April 2005, hari Jum'at.
Dia membuka halaman demi halaman, mulai dari berita utama dihalaman satu, kolom ekonomi dihalaman dua, lalu kolom budaya. Matanya terhenti pada berita dengan judul sakurazensen *9) yang tertulis dihalaman empat. Melalui berita itu dia tahu bahwa bunga sakura telah mekar dari selatan di pulau Kyushuu dan batasnya telah sampai daerah Nara saat ini.
"Rupanya karena memang sakurazensen sudah sampai disini, maka sakura sudah mulai mekar tadi," gumam Puutaro.
Lalu dia terus membuka lembaran koran, melewati halaman berita olahraga, dan berita acara televisi. Di halaman paling belakang, dimana biasanya ada kolom pembaca dan juga reklame, dia menemukan berita kecil, bahwa seorang kakek dikabarkan telah hilang dari rumahnya sejak satu bulan yang lalu. Anehnya, di rumahnya tidak ada barang yang hilang, walaupun rumah ditinggalkan dengan tidak terkunci.Â
Semua barang tertata rapi, kecuali satu setel pakaian jas hitam yang hilang dan tidak bisa diketemukan, menurut cucu sang kakek yang datang ke rumahnya, seperti ditulis di berita itu.Â
Puutaro mengamati juga foto yang tertera disana.
Dia kaget karena ternyata itu adalah foto kakek yang selalu datang setiap tanggal 1 dengan menggandeng anak kecil. Kakek yang hanya datang ke doubutsuen untuk berdiri tegak di depan pohon sakura tua, dan kemudian pulang.
Puutaro juga akhirnya tahu dari berita kecil di koran yang sedang dibacanya, bahwa kakek itu bernama Ouzo Kiyokare, dan dia merupakan pemenang kontes wazuma *10) yang pertama, yang diselenggarakan pada tanggal 1 April 1977. Dia menerima medali atas prestasinya, dan Puutaro akhirnya tahu bahwa pin yang tersemat di baju kakek yang dia lihat, merupakan pin yang sama yang diterima kakek itu sebagai pemenang kontes pada tahun 1977 tersebut.