Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Bocah Misterius

6 Agustus 2019   13:11 Diperbarui: 6 Agustus 2019   17:47 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Baik, Tuan, sudah saya catat."

"Lekas tangkap saya. Saya sudah tidak tahan."

"Tunggu sebentar, Tuan. Bisa Anda rincikan kronologi kejadiannya sebentar?"

"Minggu mungkin sekitar pukul satu dinihari, sewaktu pulang dari bar, saya menabrak seorang bocah laki-laki. Saya gugup sekali karena saya pikir saat itu dia sudah mati. Darahnya berhamburan di mana-mana. Mengejar saya dan seperti men..."

"Baik, Tuan, tolong perlahan. Tenangkan diri Anda. Pelan-pelan saja."

"Maaf. Saya tidak tahu harus bagaimana lagi."

"Tadi Anda bilang, kejadiannya di Jalan Boulevard 10 sekitar pukul satu pagi?"

"Iya."

"Baiklah. Anda jangan ke mana-mana. Perwakilan kami akan segera ke sana setelah kami memeriksa CCTV lalu lintas pada hari dan waktu yang sudah Anda sebutkan."

"Hah? Apa?" Pablo sedikit kebingungan, "bb-baik." Dia pun menutup sambungan teleponnya.

Dia agak keheranan dengan maksud ucapan operator kepolisian yang mengatakan akan memeriksa CCTV.

***

Sekitar satu jam lebih yang menggelisahkan, bibirnya digigit oleh barisan gigi atas yang tidak digosok selama dua hari. Dia terus memantau dari jendela untuk melihat apabila sudah ada sebuah mobil polisi terparkir di dekat bangku tua karatan yang berembun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun